Dasar Alkitab Bagi Doktrin “Anugerah Yang Tidak Dapat Ditolak”

Dalam Alkitab tentu saja kita tidak akan menemukan istilah “irresistible grace” (anugerah yang tidak dapat ditolak). Namun ini sama sekali tidak berarti bahwa pengajaran demikian tidak alkitabiah. Walaupun tidak ada istilahnya tetapi merupakan hal yang jelas bahwa konsep tentang anugerah keselamatan Allah yang tidak mungkin bisa ditolak adalah pemahaman yang diajarkan Alkitab. Salah satu ayat penting yang mendasari konsep mengenai “irresistible grace” adalah dari Yohanes 6:44 yang mencatat perkataan Kristus bahwa, “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.” Ayat-ayat pendukung lainnya dapat dilihat di Kisah Para Rasul 16:14, Roma 8:29-30, 1 Korintus 1:9, dan 2 Petrus 1:10. Dalam EBS online hari ini, kita akan menjelaskan Yohanes 6:44 secara lebih terperinci.

Kita tahu bahwa manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa akan selalu mewarisi natur yang melawan Allah. Dalam kondisi kerusakan total yang dialaminya, orang berdosa tidak pernah akan mencari Allah dengan cara yang dikehendaki Allah (Roma 3:11). Mereka bakal menentang Kristus dan jelas tidak mau datang untuk percaya kepada-Nya. Intervensi ilahi sangat dibutuhkan agar manusia berdosa dapat percaya kepada Kristus. Dengan kata lain, Allah harus melakukan sesuatu dalam diri orang berdosa tersebut agar ia bersedia untuk datang kepada Tuhan Yesus. Firman Tuhan dalam Yohanes 6:44 berkata tentang tindakan Allah yang spesial itu, yaitu “ditarik oleh Bapa.” Allah Bapa mengutus Roh Kudus untuk menarik orang berdosa kepada Kristus. Pada saat Roh Kudus berkarya, “Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yohanes 16:8). Kaum pilihan Allah pasti akan meresponi anugerah yang mulia dari Roh Kudus ini. 

Kita perlu memperhatikan bahwa kata “tarik” di Yohanes 6:44 dalam bahasa Yunaninya adalah “helko” yang bermakna kekuatan yang mendorong atau mendesak (compelling force). Kata ini dipakai juga dalam Injil Yohanes 21:6 & 11 yang menceritakan tentang nelayan yang menarik jalanya. Ketika Petrus menghunuskan pedangnya dan memutuskan telinga Malkhus di Yohanes 18:10, kata “helko” ini yang dipakai. Dalam Kisah Para Rasul 16:19 dan 21:30, kata “helko” digunakan untuk menggambarkan Paulus dan Silas yang diseret. Begitu pula kata “helko” dipakai untuk tindakan orang kaya yang menyeret orang miskin ke tengah pengadilan (Yak. 2:6). Pesan yang hendak disampaikan melalui contoh-contoh pemakaian kata “helko” ini adalah pada setiap peristiwa di atas, objeknya selalu ditarik tanpa dapat menolak pihak yang menariknya. Pedang itu tidak dapat menolak hunusan Petrus, demikian juga Paulus dan Silas tidak dapat menolak orang banyak yang menyeret mereka. Dari penelusuran arti dan pemakaiannya dalam beberapa teks Alkitab, kita dapat mengerti rujukan rohaninya. Yaitu orang-orang yang telah diberikan Allah Bapa kepada Kristus juga tidak dapat dan tidak mungkin menolak kuasa Roh Kudus yang menarik mereka untuk datang kepada Kristus. Karya panggilan khusus dari Roh Kudus senantiasa efektif karena pada akhirnya tidak ada manusia berdosa yang dapat menolak anugerah keselamatan yang diberikan kepadanya.

Ada beberapa poin penting yang perlu dicatat sehubungan dengan ayat di Yohanes 6:44 ini. Poin-poin tersebut memperlihatkan jalinan keterkaitan yang saling menopang antara satu dengan yang lainnya.

Pertama, tindakan Allah Bapa menarik orang berdosa adalah hal yang mendahului orang tersebut datang kepada Kristus. Jika ada pertanyaan, mengapa ada orang yang bisa datang kepada Kristus? Tentu jawabannya adalah karena ada inisiatif Allah Bapa yang menarik dia untuk datang. Tanpa perbuatan Allah Bapa yang menarik orang berdosa, maka tidak ada orang yang mau datang kepada Kristus. Di sini nyata sekali bahwa anugerah Allah selalu mendahului respon manusia.

Kedua, penarikan Allah Bapa ini mengakibatkan kepastian keselamatan yang diterima oleh mereka yang ditarik-Nya. Orang yang akan dibangkitkan Kristus pada akhir zaman adalah orang yang sama yaitu mereka yang ditarik oleh Allah Bapa. Tidak mungkin orang yang ditarik oleh Bapa tidak dibangkitkan. Ini berarti tindakan penarikan Allah Bapa menjamin keselamatan orang yang percaya kepada Kristus.

Ketiga, karena tindakan penarikan Bapa mendahului berimannya seseorang pada Kristus dan juga akibat dari penarikan Bapa menyebabkan orang yang ditarik menerima keselamatan, semua ini menunjukkan bahwa karya penarikan Allah Bapa bersifat efektif. Panggilan keselamatan Allah terhadap manusia berdosa tidak pernah akan menjadi karya yang berakhir pada kegagalan.

Keempat, karena penarikan Bapa adalah tindakan yang efektif sehingga pasti berhasil mencapai tujuannya, maka jelaslah kalau realitas penarikan ini bukan suatu tindakan yang bersifat umum, tidak ditujukan kepada semua orang secara tanpa terkecuali. Melainkan sebaliknya, ini adalah tindakan yang selektif dan khusus yaitu hanya bagi mereka yang dipilih Bapa untuk diberikan kepada Kristus. Yohanes 6:37 menegaskan “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang”, demikian kata Kristus.

Kesimpulannya, hal-hal berikut yaitu tindakan penarikan Bapa, lalu orang berdosa datang dan beriman kepada Kristus, dan keselamatan yang pasti melalui kebangkitan pada akhir zaman, semuanya ini adalah anugerah yang harus dialami oleh setiap orang percaya. Tidak ada orang yang sudah dilahirkan kembali akan menolak anugerah yang baik, berharga dan mulia ini.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s