Apa Yang Dimaksud Dengan Penebusan Terbatas?

Pemilihan secara tidak bersyarat adalah karya Allah Bapa. Namun pemilihan ini tidaklah menyelamatkan seorang pun jika tidak ada solusi yang menyelesaikan permasalahan dosa manusia. Karya yang dikerjakan oleh Yesus Kristus melalui kematian-Nya di atas kayu salib dan kebangkitan-Nya dari kubur kosong adalah jawaban tuntas terhadap masalah keberdosaan manusia. Dalam karya penebusan Kristus ini, Ia telah menggantikan manusia berdosa yang seharusnya menanggung hukuman tersebut. Penebusan menjadi landasan bagi orang berdosa untuk menerima anugerah pengampunan dari Allah. Sampai sebatas mana manfaat penebusan Kristus ini tersedia bagi orang berdosa? Apakah bersifat tidak terbatas yaitu tersedia untuk semua orang berdosa yang ada di dunia ini dari dulu, sekarang dan yang akan datang? Atau sebenarnya efektifitas penebusan-Nya bersifat khusus yaitu hanya diperuntukkan bagi kaum pilihan saja?

Pertanyaan tentang manfaat dari karya penebusan Tuhan Yesus ini membawa kita kepada diskusi mengenai tema huruf ketiga dari TULIP yaitu “L” yang merupakan singkatan dari “Limited Atonement.” Secara hurufiah ungkapan “limited atonement” ini menyatakan tentang karya penebusan Tuhan Yesus yang bersifat khusus, definitif dan terbatas. Teologia reformed mengajarkan pandangan bahwa karya penebusan Kristus bersifat tidak terbatas dalam nilai manfaatnya tetapi bersifat terbatas atau tertentu dalam cakupan atau aplikasinya. Ini berarti kematian Yesus Kristus di atas kayu salib benar-benar hanya menyelamatkan mereka yang menjadi kaum pilihan Allah saja. Dengan kata lain, Tuhan Yesus tidak mati bagi mereka yang tidak dipilih untuk menerima anugerah keselamatan Allah. Kristus tidak menderita sengsara dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib untuk Yudas Iskariot, Herodes dan Pontius Pilatus misalnya. Mengapa? Karena mereka tidak termasuk sebagai umat pilihan Allah.

Ungkapan “penebusan terbatas” ini seringkali disalah-mengerti oleh banyak orang Kristen. Untuk menghindari kesalah-pahaman, kita harus mengerti dengan jelas apa sebenarnya makna dari istilah “terbatas” yang berdampingan dengan kata penebusan. Kata “terbatas” di sini tidak bertujuan untuk menyatakan bahwa kuasa penebusan Kristus menjadi terbatas adanya. Kata “terbatas” juga sama sekali tidak berarti bahwa nilai penebusan Tuhan Yesus bersifat terbatas. Kata tersebut juga tidak bermaksud untuk menunjukkan bahwa kecukupan penebusan Kristus yang terbatas. Malahan sebaliknya, hal-hal yang berkaitan dengan “kuasa, nilai dan kecukupan” dari karya kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah bersifat tidak terbatas karena yang berkarya itu adalah Anak Allah, pribadi kedua dari Allah Tritunggal. Dengan demikian, ungkapan “terbatas” itu lebih merujuk pada tujuan dan keefektifan karya penebusan yang bersifat khusus dan spesifik, karena diterapkan hanya bagi orang yang dipilih Allah untuk diselamatkan. Agar kejelasan makna ini bisa dicerna dengan tepat dan benar, ada baiknya jika kata “terbatas” tersebut diganti dengan berbagai istilah lainnya, seperti khusus, spesifik, tertentu, atau efektif.

Sehubungan dengan doktrin penebusan terbatas ini, Alkitab memberikan penekanan khusus tentang tujuan misi penyelamatan Kristus yang terkait dengan manfaat kematian-Nya yang dianugerahkan bagi mereka yang benar-benar ditebus oleh-Nya. Kristus mengorbankan diri-Nya untuk kelompok yang disebut sebagai umat-Nya (Matius 1:21), penebusan-Nya adalah bagi sahabat-sahabat-Nya (Yohanes 15:13), untuk kawanan domba gembalaan-Nya (Yohanes 10:15), bagi keberadaan gereja-Nya (Kisah Para Rasul 20:28, Efesus 5:23-26), dan untuk kita yang diselamatkan (Titus 2:14). Target spesifik seperti yang disebutkan pada bagian-bagian teks firman Tuhan ini secara jelas menandakan bahwa pertalian karya Kristus dengan kaum yang dipilih dan diselamatkan adalah berbeda dengan mereka yang tidak tergolong dalam kategori ini. Jadi, relasi Kristus yang khusus tersebut sudah menyatakan cakupan yang terbatas dari karya penebusan-Nya.

Pada intinya, penebusan terbatas adalah sarana untuk merealisasikan atau mewujud-nyatakan karya pemilihan Allah yang bersifat tidak bersyarat. Tujuan Allah dalam pemilihan-Nya sangat jelas yaitu menyediakan keselamatan bagi orang berdosa yang dipilih sesuai dengan kedaulatan dan kerelaan kehendak-Nya. Pemilihan Allah ini digenapi secara efektif melalui karya penebusan Yesus Kristus yang terbatas dalam cakupan atau penerapannya. Di sini terlihat bahwa ada suatu kesinambungan yang tidak terputus antara konsep pemilihan tidak bersyarat dengan karya penebusan Kristus yang aplikasinya bersifat khusus tersebut.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s